Berwirausaha
Ketika aku sedang berbincang-bincang dengan keluarga ku sambil bercanda-canda ria,, ketia itu aku berfikir kenapa kita ga buat usaha aja , usaha keluarga lumayan buat nambahi uang belanja atau bisa keuntungannya buat uang berjaga-jaga nantinya, ketia itu semua kelurga ku pun menyetujuhnya, kakak dan ayah ku yang miliki modalnya.
Aku ku mulai berfkir buat usaha apa ? dimana ? ketika tu kakak ku bilang di wilayah Pasar aja kita nyewa kios, dan ibu ku bilang di wilayah kita aja kenapa jauh-jauh, dan aku berpendapat kenpa kita ga sesuaikan dengan segmentasi pasar? Dan ibu ku bertanya apa tuh segmantasi pasar (kerana Ibu ku belum mengerti ) lalu kakak ku menjawab segmentasi pasar itu penglompokan pasar kedalam kelompok yang homogen,, lalu ibu ku menjawab “ terus apa maksud arti kelompok itu ? “ lalu aku menjawab ya bisa aja berdsasrkan faktor-faktor bu,, di segmentasi pasar itu ada beberapa faktor contohnya faktor Demografis, Geografis, Psikologis, sosial budaya dan masung ada lagi yang lain-lainnya,, lalu bapak ku berkata “ apa saja yang ada di dalan faktor Psikologis sama Faktor Demografis” lalu aku menjawab didalam faktor Psikologis ada motivasi, cara pandangan seseorang ( persepsi ), bisa juga Keperibadian lalu yang ada di dalam Demografis itu ada umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan pa.., dan ada pula status kawin, dan pekerjaan. Lalu ibu ku berkata lalu kaitnya dengan usaha yang kita bangun itu apa? Lalu aku menjawab lah ada kaitnya jadi kita membangungun usaha contohnya berdasarkan faktor demografis itu kan ada pendapatan jadi kita usaha lihat suatu penduduk berdasarkanpendapatnya juga kalw kita usaha A misalnya, apakah cocok dengan penghasilnya atau tidak kalaw misalnya tidak cocok ya kita cari barang atau usaha yang lebih murah di Bawah barang sie A. Lalu semua nya mengerti.
Lalu kakak ku menjawab berarti kalau kita buat usaha di ITC kita nyewa Kios aja kita itu cocoknya conter pulsa apa kita buat usaha toko baju, lalu aku menjawab ka’ kalau kita buat usaha baju didaerah Depok kita, laku pada saat ter tentu saja, lagi pula daerah kita kan berpenghasilan menengah kebawa ada cie berpendapatan yang tinggi tapi kan ga tiap saat ia beli baju ka’, baju palingan laku disaat lebaran atau dihari besar lainnya. Jadi kalau baju ga cocok, tapi kalau misalnya usaha conter pulsa bisa tuh ka” dipertimbangkan soalnya disini kan gini aja contonya .sekarang aja HP dan kebutuhan pulsa meningkat kenapa kita ga buat agen pulsa pasti untungnya ada,pasti banyak yang membutuhkannya apalagi zaman sekarang, HP udah menjalar kemana-mana dari anak smp,sma mau pun sederajat ada pula anak SD dah punya kita bedakan harga yang lebih sedikit miring pun orang pada milih kita, lagi pula modalnya cepat berputar pasti keuntungnya pun setiap hari ada.
Oohhhh.. dan ayah menjawab lalu kalau kaitanya dengan faktor Psikologi yang berdasarkan Motivasi , keperibadian, ama persepsi itu apa di usaha kita? Lalu aku menjawab “ yah kalau memang kita harganya lebih murah dipasti orang ber niat untuk beli di conter kita, dan kalau memang pelayanannya ramah, dan semua kebutuhan tentang HP ada di kita pasti kita dapat pandangan seseorang baik, dan lengkap jadi orang tak segan beli ke kita.
Kakak berkata “Iya juga ya de’ kata kamu” lalu aku menjawab jadinya gimana usaha apa yang kita angkat dan lokasinya dimana ? lalu bapak ku menjawab : lebih baik kita membuat usaha di ITC depok aja, dan kita belanja di ITC Roxy , lalu aku ber kata kenapa harus di ITC depok pa? Lalu ia berkata karena kamu kan menjelaskan segmentasi pasar itu kan pengelompokan, karena di ITC itu udah Segmentasi pasar contonya kamu lihat, lantai Ground isi toko sepatu, lantai 1 berisi kan toko Baju jadi usaha kita cocok di lantai 2 dan 3 Yang banyak isi nya conter HP, jadi kita bisa bersaing dengan toko atau conter lain dengan Harga yang murah atau berdasarkan pendapatan rata-rata masyarkat kota depok.
Lalu pada akhirnya aku dan keluarga ku milih ITC lah sebagai tempat usaha kelurga kami dan itu pun sudah di kelompok kan berdasarkan keragaman perilaku pasar yang memerlukan barang yang lebih seragam, dan konsumen pun dapat membedakan kaulitas pelayanan dan harga yang lebih murah, dan kualitas barang yang memuaskan, berdasarkan selera konsumen.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
tulisan ini Juga Mengenai Perilaku Konsumen
BalasHapus